CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 21 Februari 2013

Sinopsis Novel


   Cinta? Katakan Saja
        Ada yang heboh di kelas II-4 SMU Harapan. Bukan karena si cakep Doni  pacaran sama Evi yang terkenal ‘biasa’ aja. Atau Seila yang tiba-tiba pakai jilbab. Tapi yaitu Chaca, anak kesayangan Bu Fatma  yang terkenal sebagai bintang kelas, di kelas III nanti ingin masuk jurusan IPS. Karena itulah, murid-murid kelas II mulai ramai membicarakan Chaca. Chaca mungkin anak yang manja. Tapi lama kelamaan kemanjaanya itu hilang.
                Selang hari berlalu, gosip-gosip mulai bertebaran di telinga Chaca. Mulai di sekolah. Doni jadian sama Evi karena paksaan orang tuanya dan selingkuh sama Reza dan Seila yang tiba-tiba pakai jilbab, ternyata karena lagi naksir Fauzi ketua Rohis sekolah.Tak hanya di sekolah, di rumah pun ia juga mendapat gosip dari Mama. Rasanya tiada hari tanpa gosip. Chaca hanya bisa mangangkat bahu saja, ia tidak menggubris apa yang mereka bicarakan.
                Angin bertiup pelan melalui jendela mushala sekolah. Di bulan ramadhan ini, siswa SMU Harapan mengikuti kegiatan rohis. Beberapa wajah tampak terkantuk-kantuk mendengar tausyiah Fauzi, ketua rohis sekolah. Tetapi berbeda dengan Chaca yang khusyuk menyimak. Keesokan harinya, ternyata Widi ulang tahun. Widi tidak mengira, ia akan mendapatkan kejutan yang sangat besar dari teman-temannya itu.
                Ban sepeda Chaca bocor, memaksanya untuk beristirahat di pinggir jalan sambil menunggui bannya selesai ditambal. Tiba – tiba sebuah mobil Civic Metalik berhenti di depannya.  Ternyata  sesosok wajah yang muncul dari balik kaca mobil itu adalah Ifah dan Tao Ming Tse(kakak Ifah). Sejak saat itulah Chaca mulai jatuh cinta pada Irfan, kakak Ifah.  Usaha apapun Chaca lakukan agar dia dapat mengenal kakak Ifah lebih dekat.
                Pemandangan yang cukup memprihatinkan di perkampungan dekat sungai yang jembatannya biasa dilewati Chaca, membuat hati Chaca menjadi bergetar. Rumah – rumah yang kumuh dan anak – anak yang tidak terawat  mendorong Chaca untuk memberi bantuan melalui kegiatan rohis sekolah. Chaca lalu mengajak Ifah pengrus rohis sekolah untuk melalukan baksos kepada mereka. Dan acara baksospun dapat berjalan dengan lancar. Sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Chaca berharap supaya ia dapat melihat senyuman kebahagiaan mereka.
                Sejak ikut baksos beberapa waktu yang lalu, Chaca jadi rajin datang ke sekretariat rohis. Ghadul Bashar dan aktif mengikuti  acara-acara rohis ia lakukan supaya bisa jadi akwat yang baik. Pagi hari, Pak Hendra atau yang lebih mirip dengan Donny Damara itu mengajar sebagai guru baru SMU II Harapan. Ghadul Bashar yang Chaca lakukan terlalu berlebihan, membuat Pak Hendra curiga dan menyuruh Chaca untuk mengulang apa yang tadi Pak Hendra jelaskan. Teman-teman Chaca menatap tak percaya, melihat Chaca yang secemerlang itu.
                Akhir-akhir ini semenjak Mama punya butik, Mama jadi sibuk banget ngurusin butiknya, bahkan sampai keluar kota juga. Untuk mengerjakan pekerjaan rumah, Mama mencari pembantu. Osa namanya. Karena ia dari kampung, dan baru kali ini menjadi pembantu di rumah Chaca, pantas saja apabila ada pekerjaan yang kurang tepat. Maka dari itu, akhir-akhir ini Chaca sering emosi. Ia sadar bahwa semua yang Mama lakukan sangatlah sempurna. Dan ia meminta maaf pada Mama karena selama ini, Chaca terlalu merepotkan Mama dengan sifat kemanjaannya itu.
                Suatu hari, Chaca mengamati Rini, temannya uang sangat pendiam di kelas. Chaca ingin mengubah Rini menjadi anak yang aktif dan PD. Maka dari itu, Chaca mengadakan taruhan sama teman-temannya. Barang siapa yang bisa membuat Rini PD, maka ia akan ditraktir sama yang kalah selama sebulan. Suatu saat Rini menerima tawaran Bu Ida untuk menjelaskan tugas sejarah. Chaca c.s meributkan tentang siapa yang telah berhasil membuat Rini jadi PD. Chaca berkata, bahwa semua punya andil yang sama. Jadi tidak ada yang memenangkan taruhan itu.
Akhir-akhir ini sikap Widi menjadi aneh, sampai-sampai ketiga sohibnya pun keheranan akan sikapnya. Yesi dikatain gendut (emang benar gendut..hehehe..), Fia dan Chaca juga dimarahin, apa gerangan yang terjadi?. Saat ada pretest biologi, Widi lupa kalau hari ini ada pretest dan tidak belajar sama sekali, parahnya lagi temannya tak mengingatkannya. Ia marah-marah lagi kepada teman-temannya. Maka dari itu, teman-temannya berunding untuk menyelidikinya. Mereka berfikir sekuat tenaga. Ternyata masalahnya cuma sepele, dapat bendera jepang alias datang bulan, yg selama ini membuat sikap Widi jadi berubah drastis.
Suatu ketika Mas Amin ingin menikah, padahal ia belum lulus kuliahnya, hal ini membuat Chaca bingung. Lagipula papa dan mama juga tidak memberi izin. Tapi Mas Amin tetap ingin menikah, alasannya  “hanya ini solusinya!”. Namun, setelah dinasehati oleh Chaca, Mas Amin pun tidak jadi menikah, karena ia sadar bahwa yg terpenting adalah membahagiakan ortu dulu. Chaca dan Mas Amin pun tertawa bersama. Mendung yang berlalu, membawa sinar indah rembulan yang membawa kasih sayang.

1 komentar: