Cinta? Katakan
Saja
Ada yang heboh di kelas II-4 SMU Harapan. Bukan karena si cakep
Doni pacaran sama Evi yang terkenal
‘biasa’ aja. Atau Seila yang tiba-tiba pakai jilbab. Tapi yaitu Chaca, anak
kesayangan Bu Fatma yang terkenal
sebagai bintang kelas, di kelas III nanti ingin masuk jurusan IPS. Karena
itulah, murid-murid kelas II mulai ramai membicarakan Chaca. Chaca mungkin anak
yang manja. Tapi lama kelamaan kemanjaanya itu hilang.
Selang hari berlalu, gosip-gosip
mulai bertebaran di telinga Chaca. Mulai di sekolah. Doni jadian sama Evi
karena paksaan orang tuanya dan selingkuh sama Reza dan Seila yang tiba-tiba
pakai jilbab, ternyata karena lagi naksir Fauzi ketua Rohis sekolah.Tak hanya
di sekolah, di rumah pun ia juga mendapat gosip dari Mama. Rasanya tiada hari
tanpa gosip. Chaca hanya bisa mangangkat bahu saja, ia tidak menggubris apa
yang mereka bicarakan.
Angin bertiup pelan melalui
jendela mushala sekolah. Di bulan ramadhan ini, siswa SMU Harapan mengikuti
kegiatan rohis. Beberapa wajah tampak terkantuk-kantuk mendengar tausyiah
Fauzi, ketua rohis sekolah. Tetapi berbeda dengan Chaca yang khusyuk menyimak.
Keesokan harinya, ternyata Widi ulang tahun. Widi tidak mengira, ia akan
mendapatkan kejutan yang sangat besar dari teman-temannya itu.
Ban sepeda Chaca bocor,
memaksanya untuk beristirahat di pinggir jalan sambil menunggui bannya selesai
ditambal. Tiba – tiba sebuah mobil Civic Metalik berhenti di depannya. Ternyata
sesosok wajah yang muncul dari balik kaca mobil itu adalah Ifah dan Tao
Ming Tse(kakak Ifah). Sejak saat itulah Chaca mulai jatuh cinta pada Irfan,
kakak Ifah. Usaha apapun Chaca lakukan
agar dia dapat mengenal kakak Ifah lebih dekat.
Pemandangan yang cukup
memprihatinkan di perkampungan dekat sungai yang jembatannya biasa dilewati
Chaca, membuat hati Chaca menjadi bergetar. Rumah – rumah yang kumuh dan anak –
anak yang tidak terawat mendorong Chaca
untuk memberi bantuan melalui kegiatan rohis sekolah. Chaca lalu mengajak Ifah
pengrus rohis sekolah untuk melalukan baksos kepada mereka. Dan acara baksospun
dapat berjalan dengan lancar. Sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Chaca
berharap supaya ia dapat melihat senyuman kebahagiaan mereka.
Sejak ikut baksos beberapa waktu
yang lalu, Chaca jadi rajin datang ke sekretariat rohis. Ghadul Bashar dan
aktif mengikuti acara-acara rohis ia
lakukan supaya bisa jadi akwat yang baik. Pagi hari, Pak Hendra atau yang lebih
mirip dengan Donny Damara itu mengajar sebagai guru baru SMU II Harapan. Ghadul
Bashar yang Chaca lakukan terlalu berlebihan, membuat Pak Hendra curiga dan
menyuruh Chaca untuk mengulang apa yang tadi Pak Hendra jelaskan. Teman-teman
Chaca menatap tak percaya, melihat Chaca yang secemerlang itu.
Akhir-akhir ini semenjak Mama
punya butik, Mama jadi sibuk banget ngurusin butiknya, bahkan sampai keluar
kota juga. Untuk mengerjakan pekerjaan rumah, Mama mencari pembantu. Osa
namanya. Karena ia dari kampung, dan baru kali ini menjadi pembantu di rumah
Chaca, pantas saja apabila ada pekerjaan yang kurang tepat. Maka dari itu,
akhir-akhir ini Chaca sering emosi. Ia sadar bahwa semua yang Mama lakukan
sangatlah sempurna. Dan ia meminta maaf pada Mama karena selama ini, Chaca
terlalu merepotkan Mama dengan sifat kemanjaannya itu.
Suatu hari, Chaca mengamati
Rini, temannya uang sangat pendiam di kelas. Chaca ingin mengubah Rini menjadi
anak yang aktif dan PD. Maka dari itu, Chaca mengadakan taruhan sama
teman-temannya. Barang siapa yang bisa membuat Rini PD, maka ia akan ditraktir
sama yang kalah selama sebulan. Suatu saat Rini menerima tawaran Bu Ida untuk
menjelaskan tugas sejarah. Chaca c.s meributkan tentang siapa yang telah
berhasil membuat Rini jadi PD. Chaca berkata, bahwa semua punya andil yang
sama. Jadi tidak ada yang memenangkan taruhan itu.
Akhir-akhir ini sikap Widi menjadi aneh, sampai-sampai ketiga sohibnya
pun keheranan akan sikapnya. Yesi dikatain gendut (emang benar
gendut..hehehe..), Fia dan Chaca juga dimarahin, apa gerangan yang terjadi?.
Saat ada pretest biologi, Widi lupa kalau hari ini ada pretest dan tidak
belajar sama sekali, parahnya lagi temannya tak mengingatkannya. Ia marah-marah
lagi kepada teman-temannya. Maka dari itu, teman-temannya berunding untuk
menyelidikinya. Mereka berfikir sekuat tenaga. Ternyata masalahnya cuma sepele,
dapat bendera jepang alias datang bulan, yg selama ini membuat sikap Widi jadi
berubah drastis.
Suatu ketika Mas Amin ingin menikah, padahal ia belum lulus kuliahnya,
hal ini membuat Chaca bingung. Lagipula papa dan mama juga tidak memberi izin.
Tapi Mas Amin tetap ingin menikah, alasannya
“hanya ini solusinya!”. Namun, setelah dinasehati oleh Chaca, Mas Amin
pun tidak jadi menikah, karena ia sadar bahwa yg terpenting adalah
membahagiakan ortu dulu. Chaca dan Mas Amin pun tertawa bersama. Mendung yang
berlalu, membawa sinar indah rembulan yang membawa kasih sayang.
bagus sekali sipnosisnya jadi mau baca deh
BalasHapusCEO Mayora